Matahari pagi selalu sama, perasaan
kita tidak. Seperti langit yang berubah sewaktu-waktu. Tidak seperti air
yang mengalir. Lebih seperti jalan yang terjal naik turun bergelombang.
Detik
berdetik dalam jarak yang sama, perasaan kita tidak. Resah melihat
waktu yang terus bergerak semantara diantara kita tidak pernah terjadi
pengakuan. Tatap mata bertemu, senyum malu-malu, pura-pura menghindar.
Pura-pura bertanya kabar. Merah merona ketika nama terucap.
Aku
tahu diantara kita saling menjaga diri. Tidak banyak hal yang bisa aku
lakukan selain mendoakanmu. Tidak lebih dari itu. Sebab diantara kita
bukanlah siapa-siapa. Perasaan yang kita miliki tidak lantas membuat
kita menjadi saling memiliki kan?
Sebab setiap perasaan memerlukan
tindakan. Dan tindakan itu haruslah bertujuan. Bila aku menujumu,
ingatkan aku untuk berpaling kepada Tuhan lewat matamu. Bertanyalah
kabar tentang ibadahku.
Diantara kita tercipta samudera. Meski
pada kenyataannya kita bertemu dan saling sapa setiap hari. Berada dalam
satu tempat yang sama. Jarak yang akan hilang dengan beberapa ikrar
kata. Dan waktu, seperti kita tahu, tidak pernah bisa diajak
berkompromi. Diantara kita tetap diam saja. Aku ingin mengatakan sesuatu
tapi malu. Aku malu mengatakannya; maukah kau menungguku?
Cerita : @kurniawangunadi
Backsound : Yiruma - moonlight
Akun : Soundcloud- Suara Cerita
(c)Medan, 30 Maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar