Optimalisasi Pemuda Sebagai Generator Utama
Pertahanan dan Kesatuan Negara Republik Indonesia
oleh : Yasmin Auralia Putri
“Anak muda itu jangan cuma bisa ngritik. Kalau mau ngritik, harus ada solusi, jadi ada timbal balik. Itu hakikat kemerdekaan, karena tumpuannya ada di anak muda yang kreatif dan inovatif”
Begitulah ungkapan dari seorang Basuki Tjahaja Purnama atau lebih dikenal Ahok, seorang Gubernur DKI Jakarta yang terkenal dengan pemikirannya yang kritis. Jika dicermati, ungkapan tersebut merupakan sentilan kepada para pemuda Indonesia. Dijaman modern seperti ini, sangatlah mudah untuk menemukan bagaimana potret kehidupan para pemuda Indonesia. Sungguh ironis jika orang akan mengatakan bahwa “Pemuda saat ini cenderung untuk membuang waktu mudanya dengan hal yang tidak berguna dibanding dengan saling bertukar pikiran dan menghasilkan timbal balik yang berguna bagi bangsa. Terlebih jika kita menengok kebelakang tentang perjuangan para pemuda Indonesa dalam merebut dan memperjuangkan kemerdekaan.
Padahal jika disadari
bahwa para pemuda saat ini jauh lebih berat tanggung jawabnya untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penjajahan secara fisik memang sudah
tidak ada tetapi dengan beredarnya produk luar negeri yang lebih mendominasi di
pasar dalam negeri merupakan cerminan dari penjajahan di jaman modern. Lebih
miris lagi jika kita tahu tingginya angka pengangguran yang didominasi oleh
para pemuda, padahal di abad ke 21 ini pemuda Indonesia dituntut untuk mampu
menguasai persaingan ketat dalam arus globalisasi. Rendahnya kesadaran dan
pendidikan pastinya menjadi faktor yang mendorong lunturnya rasa nasionalisme.
Indonesia sudah pernah kehilangan dua pulau yaitu Pulau Sipadan dan Ligitan
yang seharusnya sudah melengkapi kebineka tunggal ika dan keanekaragaman
Indonesia sebagai negara kepulauan.
Sejak dibangku sekolah dasar kita sudah diajari bahwa dalam
komponen pertahanan, Tentara Nasional Indonesia merupakan komponen utama yang
melaksanakan tugas pertahanan. Akan tetpai TNI tidak akan mampu berdiri sendiri
dalam menjaga pertahanan dan kesatuan Negara Republik Indonesia jika masyarakat
Indonesia terutama pemuda sebagai calon pemimpin bangsa bersikap acuh tak acuh.
Pastinya harus ada kerjasama yang harmonis antara TNI dengan para pemuda
Indonesia. Berkaca terhadap negara Korea Selatan yang mewajibkan pemuda di
negaranya untuk menempuh dasar kemiliteran yang bertujuan agar pemuda Korea
Selatan siap membela negaranya sewaktu-waktu. Dan akan menjadi poin tambahan
bagi Indonesia akan tingginya angka penduduk di Indonesia, otomatis jika
masyarakat Indonesia terutama pemuda memiliki kesadaran penuh akan perannya
dalam menjaga pertahanan dan keutuhan bangsa ini akan dapat menjadi tameng yang
kuat dari serangan baik dalam maupun luar.
Belajar dari hal itu, memalui adanya kewajiban dasar
kemiliteran, menumbuhkan kesadaran melalui peningkatan pada bidang pendidikan
serta peran aparatur negara dengan cara terjun langsung kepada kalangan para
pemuda akan pentingnya peran pemuda dalam menjaga pertahanan dan keutuhan tanah
air dapat menjadi solusi dalam hal ini.
Dapat kita
simpulkan bahwa peran pemuda dalam menjaga pertahanan dan kesatuan bangsa
Indonesia sangatlah penting. Lajunya bangsa ini kelak akan dipimpin oleh pemuda
saat ini. Jadi sudah sepatutnya para pemuda Indonesia menyadari akan perannya
dalam negeri ini. Jiwa Nasionalisme harus tetap dijaga demi keutuhan bangsa
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar