Rabu, 14 Oktober 2015

Kebakaran Riau, Salah Siapa ?
Oleh :Yasmin Auralia Putri

"Apalagi anak-anak saya masih kecil. Daripada tiap hari menghirup asap kotor, saya memilih mengungsikan mereka ke rumah orang tua sementara waktu menunggu kondisi asap membaik,"

    Begitulah ungkapan salah seorang korban asap Riau saat diwawancarai sebuah stasiun tevelisi. Miris mendengarnya. Sejak dua bulan terakhir asap pekat memenuhi langit Riau hingga tidak ada lagi semburat biru bercampur jingga di langit. Udara bersih seakan menjadi hal yang mahal saat ini. Keadaan memprihatinkan hingga akhirnya ditetapkan status darurat menyoyak hati siapapun. Tidak hanya di Provinsi Riau, Sumatera, Kalimantan tapi kabarnya asap sudah meluas hingga ke Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat bahkan meluas hingga ke Singapura dan Malaysia. 

          Saat ini sudah ditemukan kurang lebih 59 titik api di Kotabaru. Untuk mengatasi hal ini, Malaysia, Singapura dan beberapa negara mengirimkan bantuan untuk memadamkan api di bebeapa titik, akan tetapi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak bisa memastikan kapan api padam secara menyeluruh. Mengingat banyaknya titik api dan banyaknya lahan yang terbakar. Kabarnya, meskipun di beberapa titik api sudah berhasil di padamkan tetapi asap tak kunjung henti keluar dari dalam tanah. Kabut asap tersebut menyebabkan penderita infeksi saluran pernafasan terus bertambah. Sekolah-sekolah banyak yang diliburkan bahkan beberapa aktivitas sempat terganggu akibat pekatnya asap dan buruknya kualitas udara. BNPB terus berusaha dan bekerja semaksimal mungkin untuk menangani masalah ini. 

            Sebuah berita di media massa melansir mengenai kondisi yang dialami masyarakat yang berada di daerah setempat. Mereka mengatakan bahwa kabut asap benar-benar menggangu aktivitas mereka, kondisi udara yang buruk, hingga banyaknya keluarga yang akhirnya memutuskan untuk mengungsi ke luar kota karena khawatir akan terserang ISPA. Sementara di tempat yang berbeda, sejak Senin lalu Polri telah menetapkan 221 perusahaan dan perorangan sebagai tersangka kasus pembakaran hutan. Kejadian ini pastinya mengundang banyak perhatian dari masyarakat Indonesia. Salah satunya, banyak masyarakat yang ikut berpartisipasi menyuarakan nasib Riau. Menyuarakan mengenai solusi yang cepat dan tepat untuk kejadian ini.  

              Jika sudah seperti ini tidak perlu saling tuding siapa dalang dari permasalahan ini. Karena pada kenyataannya kebakaran seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di Riau. Ketika api sudah menjadi asap, sepatutnya sudah menjadi evaluasi bersama dan intropeksi masing-masing. Jangan terlalu mudah terpancing emosi sehingga dengan mudah muncul argumen-argumen yang tidak sepantasnya. Saat ini pemerintah sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kebakaran ini. Peran pemerintah beserta jajarannya diharapkan mampu menangani masalah kebakaran ini. Akan tetapi pemerintah tidak akan berjalan sempurna tanpa peran masyarakat yang ikut berpartisipasi menangani kasus ini. 
             
             Kerjasama yang baik antara pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan mampu menjadi solusi jitu dalam kasus ini. Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kecintaan pada lingkungan serta rasa saling memiliki terhadap lingkungan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat ditempuh dengan cara penyuluhan terhadap masyarakat Indonesia.  Tidak lupa pemerintah juga harus tegas dalam menjalankan hukum sesuai dengan pasal-pasal yang berlaku. Sehingga timbul efek jera. Jika pemerintah dan rakyat Indonesia sudah dapat membangun sebuah kerjasama yang baik, serta masyarakat dapat menjaga lingkungannya dan tindakan hukum dapat diterapkan dengan baik diharapkan tidak akan ada lagi kisah Riau selanjutnya.       


Selasa, 06 Oktober 2015

Kamu Berhasil

Aku tidak menduga kamu tiba-tiba hadir
Aku tidak menyangka kamu berhasil mengetuk pintu hatiku 
Pintu yang selama ini ku tutup rapat-rapat
Kamu berhasil mencuri perhatianku
Perhatian yang selama ini selalu ku alihkan pada kesibukannku 

Kamu berhasil mencuri kunci itu!
Tanpa kamu sadari, seringkali kau membuatku kesal sendiri
Pagi itu kamu melintas di depan mataku

Tetaplah di situ dan jangan pernah beranjak pergi
Aku menyimpanmu dalam diamku
Namun bukan berarti aku menyukaimu dalam kebisuanku. 
Aku percaya pada janji Allah 
Bahwa orang baik akan dipertemukan dengan orang yang baik pula
Aku akan mendoakanmu di sepertiga malamku
Dan kau tetap berikhtiyar di atas sajadah panjangmu

Saat ini aku sedang menutup dan menjaga diriku
Aku sedang memperdalam ilmuku
Aku sedang menyempurnakan agamaku

Hingga saatnya nanti aku akan berbicara pada dunia tentangmu 
Suatu saat nanti
Bersabarlah!

Minggu, 04 Oktober 2015

Selamat Jalan Guru Terbaik Unggulan

        Hari ini, 05 Oktober 2015. Duka masih saja menyelimuti seluruh civitas DU2 hingga siang ini. Bagaimana tidak? Sosok yang begitu menenangkan, sosok yang bergitu berwibawa, sosok yang biasanya tidak pernah henti untuk mengingatkan sholat kepada murid-muridnya tiba-tiba saja dikabarkan berpulang ke rahmatullah. Ya! Bapak Imam Sugioto hari ini dipanggil oleh sang maha khalik. Memang masih terasa mimpi. Namun umur manusia memang tidak ada yang pernah tau.

   كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا وَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ الْقِيَامَةِ يَوْمَ 
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahala kalian”. (Surat Ali `Imran: 185).

      Pagi tadi aktivitas berjalan seperti biasa, tidak ada firasat apapun. KBM pun berjalan seperti biasa. Namun sekitar pukul 08.00 tersiar kabar bahwa bapak imam telah berpulang. Kontan seisi sekolah heboh. Berhamburan keluar kelas memastikan kabar tersebut. Hingga akhirnya Pak Nanang dengan berat hati mengabarkan bahwa Pak Imam pagi ini telah berpulang ke hadapan sang maha kuasa. Air mata tidak dapat dibendung lagi. Pagi ini SMA Darul Ulum 2 kehilangan sosok yang begitu luar biasa. Pembacaan yasin dan tahlil segera berkumandang di speaker tiap kelas. Air mata terus mengelucur tak ada hentinya. Bu Hanik mengabarkan bahwa Pak Imam sempat jatuh di kamar mandi tadi pagi sebelum berangkat ke sekolah. Masih teringat jelas, sabtu dua hari yang lalu, aku masih melihat Pak Imam berdiri gagah diantara kerumunan siswa. Dan hari ini aku sadar itu perjumpaan terakhir dengan beliau. Detik ini, dan bahkan detik-detik selanjutnya tidak akan ada lagi sosok beliau di sini. Tidak akan ada lagi petuah-petuah dari beliau yang berhasil meneduhkan hati siapa pun.

Ya Allah . . .

Jika ini memang takdir terbaikmu untuk kami
Kami ikhlas menerimanya
Kami ikhlas merelakan sosok yang begitu luar biasa harus berpulang menghadapmu
Kami tahu bahwa apa yang ada di dunia ini milik-Mu
Dan Kami tahu bahwa setiap orang akan kembali menghadapmu
Akan tetapi kami memohon kepadamu
Tempatkanlah beliau diperistirahatan terbaik
Ampunillah segala dosa-dosa beliau
Tempatkanlah beliau ke dalam surgamu Ya Allah

Amin . . .