Kemarin
mentari kembali bersinar hangat di minggu pagi. Ku langkahkan kakiku menuju
kampus biru. Tetesan embun masih nampak di antara hijaunya dedaunnya. Minggu
ini tak ku kenangan seragam coklat seperti biasa. Seragam putih, rok abu-abu dan
jas kebanggaan, ku kenakan di minggu pagi. Dari kejauhan nampak kampus biru
berdiri megah di tengah hamparan sawah dan sesekali terdengar deruan kereta
api. Dari gerbang sekolah sudah terlihat kemeriahan dan kemegahan acara Last
Ceremony TRAVER. Pernak-pernik serba merah berpadu dengan kampus biru. Aku
melangkahkan kaki masuk ke halaman sekolah. Kakak-kakak TRAVER sibuk berlalu
lalang di antara keramaian pagi ini. Biru, hijau dan merah berkumpul jadi satu
di latar kampus tercinta. Aku dan teman-temanku menyempatkan diri masuk ke
kelas, sekedar meletakkan tas lalu kembali berbaur di tengah keramaian. Upacara
akan segera di mulai, semua civitas DU2 segera bergegas menempati posisi
masing-masing. Upacara dimulai! Suasana
pun berlangsung khidmat. Satu hal yang paling berkesan dari upacara kemarin
yaitu saat pasukan paskibraka TRAVER tampil dan mempersembahkan seikat bunga
sambil berlutut di depan guru-guru dengan formasi lambang TRAVER kemudian
terdengar lagu Hymne guru berkumandang. Seketika suasana berubah menjadi haru. Tidak
terasa bahwa kemarin hari terakhir mereka di sini. Setelah itu mereka akan
bertemu dengan hal baru, bertemu dengan jalan yang baru. Ku sapu pandanganku
sekekeliling. Senyum haru menghias. Satu hal yang dapat kupetik dari kisah haru
itu. TRAVER begitu berkesan di mata guru-guru. Kegigihan mereka, semangat
mereka menjadi kisah abadi dalam sejarah kampus merah muda dan kampus biru. Mereka kakak merah kebanggaan kami.
Kelak jika kalian telah suskses nanti. Pulanglah sejenak kemari. Bukalah
lembaran kenangan yang pernah kita bingkai di kampus biru ini. Ingatlah bahwa
tangan ini pernah saling bergandengan bersama. Ingatlah bahwa kaki ini pernah
saling beriringan bersama. Ingatlah bahwa kita pernah dipertemukan untuk
menjadi saudara. Dan sampai kapan pun selamanya akan tetap begitu. Meski kita
tak seutuhnya berada dalam satu gedung yang sama. Berada dalam satu naungan
yang sama, tapi kalian tetap menorehkan sejuta kesan yang akan kita kenang
selamanya. Jika kemarin kami pernah menjadi adik yang mengecewakanmu. Jika dulu kami pernah
menyakitimu. Itu semua tidak lepas dari kodrat kita sebagai manusia yang penuh
khilaf. Terimakasih sudah menjadi kakak, terimakasih sudah menjadi panutan,
terimakasih atas semua yang telah kalian berikan. Selamat jalan Sang Mega
Merah. Teruskahnlah perjuangan kalian yang telah Allah persiapkan. Ku tunggu
kalian jika petang akan berganti malam. Teruslah menghiasi bumi dengan warna
indah kalian. Pertemuan memang tercipta untuk dipisahkan. Esok, jika mata ini
tidak akan pernah saling bertemu. Ceritakan pada dunia bahwa merah, hijau dan biru bukan hanya sekedar warna dalam lukisan saja. Tetapi kita pernah bersama-sama meraih mimpi di kampus kita tercinta. Ku titipkan do'a terbaikku untuk kesuksesan kakak TRAVER. WE LOVE TRAVER