Sang surya mulai beranjak dari
peraduannya semalam . . .
Diawali
dengan semburan elok cahaya jingga yang beradu apik dengan cerahnya awan biru .
. .
Ku tapaki dinding jalan yang masih sepi dari hiruk-pikuk
pemilik gedung bertingkat . . .
Coba kau lihat betapa cantiknya aku hari
ini . . .
Ku kenakan seragam putih dan rok biru tua
dengan rompi khasku . . .
Dan tak lupa si mungil berwarna merah
jambu ku gendong hingga sampai . . .
Ku pasak sejak semalam teriakan semangat
mencari ilmu . . .
Hingga kelak ku kenakan jas berwarna
putih dengan seulas senyum di bibir . . .
Pagi ini begitu suram bagiku . . .
Bahkan
ku tak pernah punya pagi yang indah . . .
Semangat
? Jangankan semangat . . . .
Inginku
tuk bertemu pagi ini saja tak ada . . .
Segerombol
kapas hitam selalu menemani pagi suramku . . .
Entahlah,
aku tidak tahu apa ceritaku hari ini . . .
Hanya
duduk memelas dengan baju compang-camping . . .
Kemudian
berjalan terkatung-katung bertelanjang kaki . . .
Jalanan
keras dan beraspal membakar bagian-bagian kecil,
Dari
setiap harapan semuku . . .
Seberkas
bayangan kelam berbisik . . .
“
Masihkah aku seperti ini esok ?”
“Masihkah
aku seperti ini yang hanya menunggu sisa keibaan
Bagi
siapa saja beradu pandang denganku ?”
Ku terka hati
kalian masing-masing . . .
Mana yang lebih
hebat dan mana yang lebih kalian pilih ?